Rabu 04 Mar 2015 11:29 WIB

Ganggu Warga, Pabrik Ini Disegel

Rep: C81/ Red: Winda Destiana Putri
Pekerja pabrik tekstil, ilustrasi
Pekerja pabrik tekstil, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kota Serang menyegel sebuah pabrik eksportir yang memproduksi serbuk gergaji, yang berada di Kampung Sukabela, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Banten karna menganggu warga serta tidak memiliki izin usaha.

Menurut Kepala Satpol PP Kota Serang Akhmad Mujimi, penyegelan ini berawal dari laporan masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan pabrik.

"Kami lakukan penyegelan karna warga resah dengan keberadaan pabrik ini terutama limbahnya. Dan ternyata setelah diselidiki pabrik ini juga tidak mengantongi izin," Kata Akhmad Mujimi dilokasi, Rabu (4/3).

Mujimi menjelaskan gedung pabrik tersebut awalnya merupakan gedung Koperasi Unit Desa (KUD). Akan tetapi, sejak tiga tahun lalu gedung tersebut berubah menjadi pabrik, dan belum lama pabrik tersebut berganti memproduksi serbuk gergaji.

Sementara itu, Camat Kasemen Subagyo mengatakan, sebelumnya pabrik tersebut memproduksi kopra, kemudian briket. Akan tetapi, kemudian menjadi pabrik pengepakan limbah gergaji.

"Warga mengaku terganggu dengan aktifitas pabrik ini, karena limbah asapnya membuat gatal-gatal warga," ujarnya.

Bahkan, Subagyo mengatakan bahwa sejumlah warga bahkan tidak mengetahui pabrik tersebut memproduksi bahan apa, karena warga tidak pernah dilibatkan, dan tidak mengambil pekerjanya dari warga sekitar.

"Saya juga kurang mengetahui produksinya seperti apa, ada yang bilang serbuk gergaji itu akan dibuat pakan ternak, ada yang bilang untuk mebel," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement