REPUBLIKA.CO.ID, MALANG---Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, secara bertahap bakal menjadikan kawasan Jalan Ijen sebagai daerah tujuan wisata sejarah. Selain banyak bangunan kuno yang bisa dinikmati wisatawan. Pemkot Malang juga akan membuat acara menarik agar Jalan Ijen semakin menyedot wisatawan.
"Iya mau dibuat Heritage Space Public, tempat khusus pejalan kaki yang ingin berwisata sejarah. Kami sedang memikirkan kemasannya, mungkin seperti Kota Tua di Jakarta," Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni saat dihubungi Republika, Jumat (6/3).
Ida mengatakan Jalan Ijen memiliki banyak bangunan kuno peninggalan Belanda. Kini pihaknya tengah berupaya membuat kemasan kawasan wisata sejarah Jalan Ijen agar masyarakat dapat mengenal sejarah dan suasana Kota Malang tempo dulu melalui bangunan-bangunan kuno tersebut.
Selain di kawasan Jalan Ijen, banyak bangunan kuno peninggalan Belanda di Kota Malang yang bisa dijadikan cagar budaya sekaligus aset wisata sejarah. Di antaranya gedung Balai Kota Malang, Stasiun Kotabaru, Toko Oen, Kantor PLN serta sejumlah bangunan rumah yang tersebar di beberapa lokasi.
Hanya saja, bangunan rumah kuno yang tersebar di beberapa lokasi itu, sekarang banyak yang berubah bentuk dan beralih fungsi menjadi "guest house" yang disewakan kepada wisatawan dengan fasilitas layaknya hotel.
Sejauh ini Dinas Pariwisata hanya sebatas melakukan pendataan benda cagar budaya yang ada di Kota Malang. Hasil pendataan yang dilakukan pada 2011- 2012, dinas mencatat baru ada 54 bangunan cagar budaya yang harus dilindungi.
“Kalau total bangunan cagar budaya dan situs yang ada di Kota Malang lebih dari 100 unit. Sekarang baru separo yang terdata,” kata Ida.