REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Banyak orang Iran yang berminat mempelajari Bahasa Indonesia untuk mengenal lebih jauh lagi negara dengan jumlah penganut Islam terbesar di dunia itu. Hal itu diungkap pelajar Indonesia, Akmal Kamil, di Teheran, Ahad (8/3).
Akmal Kamil adalah salah satu dari sekitar 300 orang Indonesia yang berada di Iran dengan memiliki berbagai aktivitas sebagai mahasiswa, pekerja di perusahaan minyak lepas pantai, dosen, dan diplomat di Kedutaan Besar Indonesia.
"Mereka ingin belajar Bahasa Indonesia karena Iran memiliki beberapa kesamaan dengan Indonesia seperti agama yang sama, menghargai kelompok minoritas, dan keramahtamahan masyarakatnya," kata Akmal.
Bahkan banyak orang Iran menyapa orang Indonesia sebagai saudara saat mereka bertemu di berbagai kesempatan, kata Akmal yang pernah menjadi sekretaris Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Iran.
"Contohnya, adalah seorang ustadz Iran bernama Rabani yang telah mengunjungi beberapa kota di Sumatera, Jawa dan Sulawesi untuk dakwah Islam dengan Bahasa Indonesia," kata Akmal yang sedang menimba ilmu Alquran di Universitas Internasional Mustafa di Qom, Iran.
Universitas Internasional Mustafa saat ini menampung sekitar 17.000 mahasiswa asing dari 154 negara yang mendapat beasiswa, kata Akmal yang sedang menyelesaikan program master di universitas tersebut. Selain kegiatan belajarnya, Akmal juga mendirikan Pojok Indonesia (Indonesian Corner) dalam upaya memberi informasi tentang Indonesia, sebab masih sedikit sekali orang Iran yang mengenal Indonesia.
"Masih banyak ide lagi sih sebenarnya yang bisa dilakukan tapi kami terkendala dalam masalah transportasi dan sarana komunikasi," kata Akmal yang selama tugas belajarnya itu ditemani oleh istri yang juga sedang menuntut ilmu di Qom.
"Untuk itu saya berharap ada bantuan dari pemerintah Indonesia," kata Akmal yang juga telah memiliki laman (website) Islam Quest.net.