REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) membuka pelelangan umum pra kualifikasi untuk Liquified Natural Gas (LNG) atau pasokan gas alam cair bagi pembangkit-pembangkit skala kecil yang tersebar di kawasan Indonesia bagian Tengah dengan total kapasitas 2.800 Megawatt (MW).
Dalam keterangan tertulis PLN pada Senin (9/3), ada tiga wilayah di Indonesia bagian Tengah yang membutuhkan gas yaitu Kalimantan Timur/Selatan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Kalimantan Timur/Selatan yang memiliki jumlah dengan jumlah lokasi unit pembangkit sebesar 8, diperkirakan memiliki kebutuhan gas mencapai 58 MMscfd. Sedangkan, Sulawesi dengan 14 lokasi unit pembangkit sebanyak 14 dan diperkirakan membutuhkan gas mencapai 120 MMscfd. Yang terakhir ialah Nusa Tenggara yang memiliki jumlah lokasi unit pembangkit sebanyak 10 dengan kebutuhan yang diperkirakan mencapai angka 60 MMscfd.
Direktur PLN yang membidangi pengadaan strategis dan energi primer Amin Subekti mengatakan lelang ini bertujuan kepada perusahaan atau konsorsium perusahaan nasional maupun internasional dari negara yang punya hubungan diplomatik dengan Indonesia, yang mempunyai kualifikasi di bidang pasokan LNG, transport LNG, infrastuktur LNG (hubungan penyimpanan dan regasifikasi).
Amin melanjutkan tujuan penyediaan gas bagi pembangkit-pembangkit tersebut untuk segera mengatasi defisit pasokan, dan dalam jangka menengah bisa menyediakan pemikul beban puncak (peakers).
“Tujuan lain juga untuk mempercepat elektrifikasi dan memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan luar Jawa,” ujar Amin.
Amin menjelaskan, PLN telah menetapkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015-2024. Bagian dari perencanaan itu adalah penyediaan secepatnya pembangkit-pembangkit skala kecil dan sedang berbahan bakar gas di kawasan luar Jawa.