REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Besarnya jumlah penduduk yang tercatat sekitar 250 juta jiwa seharusnya menjadi keunggulan tersendiri bagi Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 ini.
Tentunya, angka sebesar itu harus diimbangi dengan kualitas yang baik. Hal ini disampaikan CEO General Electric (GE) Indonesia Handry Satriago dalam diskusi yang bertajuk 'Kesiapan SDM Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),' di Jakarta, Selasa (10/3).
Handry menilai Indonesia jangan hanya menjadi objek dari pasar bebas. Melainkan mampu menjadi pelaku utama yang mampu bersaing dengan negara-negara tetangga lainnya.
Berbicara sumber daya manusia (SDM) seperti contohnya dalam hal leadership, ia menilai Indonesia harus mengakui keunggulan negara-negara lain seperti Singapura yang sudah lebih maju.
Dengan adanya sekitar 50 juta orang di Indonesia yang berusia produktif seharusnya diimbangi dengan pembangunan karakter dalam hal jiwa leadership ini.
"Jangan sampai bonus demografi (jumlah penduduk) ini hanya akan menjadi objek dari pasar global," ujarnya.
Handry menambahkan banyak dari SDM di Indonesia yang kurang percaya diri, terlalu cepat puas, dan juga tidak bekerja melebihi target yang diharapkan.
Oleh karena itu, lanjutnya GE Indonesia akan menggembleng bakat lokal yang pada nantinya diharapkan mampu bersaing dengan pasar global.
Handry menambahkan, sekitar 100 talent sudah direkrut GE Indonesia dan ke depannya ingin merekrut lebih banyak lagi demi mambantu pertumbuhan bisnis sebesar 5 miliar dollar terlaksana di Indonesia pada 2014 mendatang.