REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sayyidina Ali bin Abi Thalid adalah sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, suami dari Fatimah az-Zahra dan ayah dari Hasan dan Husain, cucu-cucu kesayangan Nabi SAW.
Beliau adalah salah satu dari Khulafaur Rasyidin, khalifah keempat setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Sayyidina Ali terkenal dengan keilmuannya yang mendalam, keberaniannya di medan perang, serta kebijaksanaannya dalam memimpin.
Sayyidina Ali menjadi rujukan dalam banyak hal, karena kedekatannya dengan Rasulullah SAW dan pemahamannya yang mendalam tentang ajaran Islam.
Kecintaannya pada ilmu, keadilannya, dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah menjadikan Ali sebagai sosok yang dihormati dan dipandang sebagai sumber inspirasi bagi umat Islam. Bahkan, Sayidina Ali dijuluki bab al-ilmi (pintu ilmu).
Lantas mengapa Sayidina Ali disebut sebagai Bab al-Ilmi atau gerbang ilmu? Julukan tersebut disematkan kepada Sayyidina Ali karena terdapat riwayat sangat terkenal yang disandarkan kepada Nabi SAW di kalangan umat Islam.
BACA JUGA: Aksi Menjijikkan Tentara Israel Pakai Baju Dalam Wanita Gaza dan Lebanon, Apa Maksudnya?
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘Anhuma, katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أنا مدينة العلم ، وعلي بابها ، فمن أراد العلم فليأته من بابه
“Aku adalah kotanya ilmu dan Ali adalah pintunya, maka barang siapa yang menghendaki ilmu maka datangilah pintunya.” (Diriwayatkan oleh Al Hakim, Al Mustadrak No. 4637).
Hadits ini memberikan makna bahwa Sayidina Ali memiliki kedudukan khusus sebagai sahabat yang paling memahami ilmu Rasulullah SAW. Ali dikenal memiliki kecerdasan luar biasa, kebijaksanaan yang mendalam, serta pemahaman agama yang sangat kuat.