Rabu 11 Mar 2015 16:04 WIB

Masyarakat Daerah Ini Resah Isu Makanan Mengandung AIDS

HIV/AIDS
Foto: pixabay
HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA-- Sekitar satu pekan terakhir, masyarakat Kabupaten Jembrana, Bali, resah dengan beredarnya isu lewat pesan pendek, untuk mewaspadai makanan kemasan dan buah yang mengandung virus HIV/AIDS.

"Peringatan lewat pesan pendek tersebut juga mencantumkan Kementerian Kesehatan. Kami diminta tidak mengkonsumsi makanan dalam kaleng, apalagi buah-buahan asal Thailand karena katanya terkontaminasi virus HIV/AIDS," kata Made Ariana, salah seorang warga Kecamatan Mendoyo, Rabu (11/3).

Selain Ariana, beberapa warga lainnya mengaku, juga mendapatkan pesan pendek yang sama, yang membuat mereka bingung karena mencantumkan Kementerian Kesehatan. Dari pesan pendek yang ditunjukkan Ariana, tertulis virus HIV/AIDS masuk ke makanan kaleng dan buah-buahan asal Thailand, lewat pekerja yang mengidap virus tersebut.

Pesan pendek itu juga mencantumkan beberapa jenis buah asal negara itu, dengan terakhir tertulis pesan berasal dari seseorang yang bernama Rita Toisuta Arifson, Kementerian Kesehatan RI. Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta MKes yang dikonfirmasi langsung menegaskan, pesan pendek tersebut tidak benar dan hanya bertujuan memprovokasi dan meresahkan masyarakat.

"Kalau peringatan atau imbauan resmi dari Kementerian Kesehatan tidak mungkin lewat pesan pendek, apalagi menyangkut hal yang sensitif seperti HIV/AIDS. Pasti ada surat resmi yang turun berjenjang, termasuk kepada kami," katanya.

Selain itu, katanya, pola penularan HIV yang disampaikan pesan pendek tersebut tidak masuk akal, karena virus HIV tidak bisa hidup apalagi menyebar lewat makanan. "Makanan atau minuman dalam kaleng sudah melewati proses sterilisasi. Saya imbau masyarakat tidak terpengaruh pesan pendek menyesatkan tersebut," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement