REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN -- Budaya membaca perlu ditingkatkan untuk menciptakan generasi muda yang berilmu dan bermoral. Itu diungkapkan Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Provinsi Kepulauan Riau (GPMB Kepri) Ing Iskandarsyah.
"Para pelajar jangan membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting, apalagi sampai merugikan dirinya. Mereka harus menyediakan waktu sedikit setiap hari untuk melakukan kegiatan positif, salah satunya membaca," katanya saat menyosialisasikan gerakan minat baca kepada ratusan pelajar SMPN 03 Bintan Timur, Senin (16/3).
Iskandarsyah menjelaskan membaca buku pelajaran dan buku lainnya yang bermanfaat bukan hal yang sulit. Namun kenyataannya, banyak pelajar yang mengabaikannya.
"Tidak banyak pelajar yang masuk ke Perpustakaan Daerah, padahal di tempat itu gudang ilmu," ujar Iskandar yang juga Ketua Komisi II DPRD Kepri.
Hal senada dikatakan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Kepri Amir Husin. Dia menambahkan Gerakan Permasyarakatan Minat Baca Kepri yang berdiri tahun 2012 telah memberi kontribusi kepada masyarakat, terutama para generasi muda.
"Kami memberi apresiasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan selama ini. Gerakan ini dapat menumbuhkan semangat pelajar untuk membaca," katanya.
Amir menjelaskan orang yang tidak berilmu, tidak dapat berkembang dengan baik. Banyak orang tidak dapat meraih cita-cita, salah satunya disebabkan tidak pandai.
Hambatan dalam membudayakan membaca antara lain penggunaan internet dan lingkungan bermain. "Game online" menjadi salah satu permasalahan, karena banyak pelajar memainkannya secara berlebihan. "Untuk menjadi orang yang berilmu pengetahuan harus rajin-rajin membaca," katanya.
GPMB Kepri menyerahkan bantuan untuk SMPN 03 Bintan Timur. Bantuan itu berupa komputer dan buku pelajaran sekolah. "Bantuan itu diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal," katanya.