Rabu 18 Mar 2015 19:45 WIB

ESDM: Depresiasi Rupiah Pengaruhi Penentuan Harga BBM

Rep: C85/ Red: Satya Festiani
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (18/3).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petugas melayani penjualan bahan bakan minyak (BBM) di salah satu SPBU Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akui depresiasi rupiah saat ini memengaruhi penentuan harga BBM bulan depan. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menjelaskan, selama bulan Maret ini pelemahan rupiah lebih berperan dibanding dengan anjloknya harga minyak dunia. Penurunan harga minyak dunia, lanjutnya, tidak begitu fluktuatif meski angkanya sangat rendah.

"Karena harga (minyak dunia) dari bulan Maret itu fluktuasinya tidak begitu menanjak," jelas Wiratmaja, Rabu (18/3).

Ditanya mengenai kemungkinan adanya kenaikan harga BBM, Wiratmaja berharap tidak akan ada kenaikan bulan depan. Namun, dia menilai pengaruh pelemahan rupiah masih menjadi salah satu parameter yang dinilai.

"Ya kita sih pengennya gak naik. Tapi kan kadang turun sedolar, setengah dolar," ujarnya.

Dia pun juga mengungkapan bahwa soal penentuan harga BBM selalu dihitung margin untuk Pertamina. Sehingga, menurutnya, Pertamina harus selalu untung.

"Kan mereka badan usaha jadi harus selalu untung. Dalam formula harga  kan ada margin untuk Pertamina. Gak boleh rugi dong kan perusahaan.  Tapi untungnya terkontrol, harus dibatasi," lanjutnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement