REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ancaman gerakan radikalisme di Indonesia semakin mengkhawatirkan karena terindikasi sudah mulai masuk ke lingkungan pendidikan.
"Paham-paham garis keras sudah masuk ke sekolah sudah sejak lama," ujar Sekjen Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPP AGPAII) Mahnan Marbawin, Ahad (22/3).
Namun, Marbawi melanjutkan, penyebaran paham radikalisme dilakukan oleh orang-orang di luar sekolah.
Penyebaran itu melalui kegiatan-kegiatan di luar sekolah sehingga para guru pun sulit mengontrolnya.
Marbawi menyangkal bahwa guru agama terlibat dalam penyebaran paham-paham garis keras agama. "Penyebaran paham keagamaan yang ekstrim dilakukan oleh orang-orang di luar guru agama," ujar dia.