Rabu 25 Mar 2015 07:51 WIB

BNPB: Kekeringan Akan Banyak Terjadi di Wilayah Selatan Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif brbicara saat menghadiri rapat kerja denagan Komisi VIII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif brbicara saat menghadiri rapat kerja denagan Komisi VIII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi musim kemarau akan mulai melanda wilayah Indonesia, pada bulan April hingga Oktober mendatang. Saat itu, curah hujan diprediksi akan sangat tipis.

Kepala BNPB, Syamsul Ma'arif mengatakan sampai saat ini BNPB telah melakukan riset kawasan mana yang kemungkinan akan mengalami kekeringan cukup lama. Menurutnya, kawasan selatan khatulistiwa akan mengalami kekeringan lebih panjang dari kawasan utara.

"Ini merupakan variasi dari iklim yang saat ini sangat sulit ditebak," ujarnya.

Ia juga mengaku telah bertemu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daeraha (BPBD) di berbagai provinsi salah satunya di Sulawesi Selatan. Dalam banyak perbincangan, BPBD meminta kepada BNPB untuk menyediakan mobil tangki pengangkut air.

Hal ini dilakukan agar BPBD bisa menyalurkan air ke daerah yang masyarakatnya sulit mendapat pasokan air bersih selama musim kemarau, "Kita akan hitung dulu kebutuhan ini, karena angaran BNPB juga terbatas. Tapi kami akan segera berkordinasi dengan Kementrian Pertanian untuk hal ini," jelasnya.

Sementara mengenai persiapan menghadapi daerah yang rawan kebakaran, Syamsul menuturkan telah melakukan pelatihan kepada satuan petugas daerat dan udara. Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan mereka siap mengantisipasi.

Dia juga memprediksi sedikitnya ada delapan provinsi yang rawan kebakaran yaitu Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

"Kita juga telah menyiapkan dana untuk menanggulangi bencana kebakaran lahan ini, namun nominalnya belum bisa disebut karena tergantung seberapa parah kejadian tersebut," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement