Kamis 26 Mar 2015 22:14 WIB

TNI: Latihan Militer di Poso tak Terkait ISIS

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah prajurit US MARSOC memberikan contoh posisi menembak kepada prajurit Taifib Korps Marinir TNI AL di lapangan tembak Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Jumat (20/3).
Foto: Antara/Sertu Mar Kuwadi
Sejumlah prajurit US MARSOC memberikan contoh posisi menembak kepada prajurit Taifib Korps Marinir TNI AL di lapangan tembak Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Jumat (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Informasi mengenai latihan militer gabungan TNI yang akan dilakukan di Poso akhir pekan ini, disebut-sebut untuk menindaklanjuti pergerakan ISIS di daerah tersebut. Namun hal ini langsung disanggah oleh Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtir.

Menurut Bachtiar, pemilihan Kabupaten Poso sebagai tempat latihan pasukan pemukul reaksi cepat (PPRC), karena kawasan tersebut memang mempunyai letak geografis yang sangat baik untuk menggelar latihan militer.

"Disana lokasi ada gunung, darat, dan laut. Medannya juga cukup berat jadi cocok untuk dijadikan tempat latihan militer sesungguhnya," ujar Bachtiar, Kamis (26/3).

Dia juga menjelaskan bahwa keadanan di Poso sejauh ini masih terpantau tertib. Belum ada indikasi pergerakan dari teroris asuhan Santosa. Selain itu mengenai perekrutan dan isu ISIS yang mulai banyak bergerak ke Poso, Bachtiar menjelaskan, hal itu sejauh ini belum ada informasi terkait.

Meski demikian, pasukan TNI tetang melakukan pantauan jika memang ada pergerakan di kawasan Poso maupun perbatasan Sulawesi Tengah dan Selatan Selatan. Salah satu yang dicermati intel TNI adalah ceramah-ceramah di sekitaran masyarakat. Pasalnya bisa saja aliran radikal muncul dari ceramah seperti itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement