Jumat 27 Mar 2015 17:50 WIB

Pemerintah Sedang Menyusun Formula Nilai Tukar Petani

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa
Foto: ANTARA /Andika Wahyu
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Soharso Monoarfa mengatakan, pemerintah saat ini sedang mencari formula yang tepat untuk mempertahankan Nilai Tukar Petani (NTP). Formula ini nantinya diharapkan dapat merangsang petani untuk meningkatkan produktivitas demi tercapainya program ketahanan pangan.

"Saat ini Nilai Tukar Petani cenderung fluktuatif, kalau nilainya bisa dipertahankan maka pendapatan petani akan lebih tinggi dan kesejahteraannya bisa terpelihara," ujar Soharso dalam diskusi di Kadin Indonesia, Jumat (27/3).

Soharso mengatakan, agar NTP stabil ada beberapa kebijakan yang harus dipikirkan dan mendukung semua sektor. Mulai dari sektor produksi, pasca produksi, perdagangan, dan penyimpanan atau pergudangan. Perbaikan NTP tersebut menjaga sistem agar petani tidak terus menerus menjadi korban.

"Selama ini seolah-olah persoalan petani hanya di harga saja, padahal banyak komponen lainnya dan ini yang akan kita kaji," kata Soharso.

Terkait HPP untuk gabah dan beras, menurut Soharso pemerintah tidak akan melakukan perubahan kebijakan lagi. Pasalnya, harga yang ditetapkan dinilai sudah tinggi dan menguntungkan bagi petani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement