REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Pertamina U-18 akhirnya resmi berakhir, Sabtu (28/3) sore. SKO Ragunan keluar sebagai juara setelah pada laga kemarin mengalahkan Villa 2000 dengan skor 2-1.
Ketua Pelaksana Liga Pertamina U-18 Aufar Ramadano Putra mengatakan, Pertamina Soccer School akan berusaha terus menambah kualitas dan kuantitas perhelatan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi. Untuk awal, pihak penyelenggara akan menambah jumlah kontestan.
Saat ini, Liga Pertamina U-18 memiliki kontestan sebanyak 12 SSB. Mereka berharap musim depan jumlah kontestan bertambah menjadi 18 SSB. "Semoga ini bisa terealisasi. Karena, ini menambah kualitas dan juga menambah persaingan yang akan berdampak pada kualitas pemain," ujar Aufar.
Selain itu, Pertamina juga rencananya akan terus meningkatkan kualitas liga secara teknis dan nonteknis. Salah satunya, ujar dia, Pertamina akan menggelar coaching clinic ataupun workshop yang digelar setiap pekan ketika kompetisi musim depan berjalan.
"Jadi, nantinya seluruh peserta liga diwajibkan ikut workshop. Isinya bukan hanya law of the game, melainkan juga berbagi pengetahuan tentang gizi maupun ilmu kepelatihan hingga pendidikan soal sepak bola," katanya.
Liga Pertamina U-18 adalah bagian dari program corporate social responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero). ”Pertamina U-18 hadir untuk melengkapi kompetisi sepak bola usia dini di Indonesia yang masih minim. Liga ini diharapkan menjadi pipa pembinaan yang berkelanjutan dengan liga usia dini lainnya yang sudah eksis terlebih dahulu," kata konsultan komunikasi Pertamina Achmad Suryoputro.