REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah klub peserta Indonesia Super League (ISL) masih bermasalah. Sedangkan waktu pemenuhan syarat semakin menyempit. Dua hari lagi, BOPI bakal umumkan klub layak bertanding di ISL.
Ketua Tim Verifikasi BOPI, Iman Suroso menyebut masih banyak klub bermasalah dengan pajak. Bahkan ada klub yang belum bersentuhan dengan kantor pajak. Sebagai ketua tim verifikasi, Iman sudah jemput bola ke PT Liga dan klub.
Namun, pergerakan klub untuk memenuhi tanggungjawabnya sebagai klub profesional masih belum ada. “Kita sudah jemput bola,” kata Iman kepada Republika Online (ROL), Ahad (29/3).
Iman juga merilis sejumlah klub dengan permasalahannya yang kini masih berangsur untuk menuntaskannya. Arema Indonesia kini masih terjerat dengan laporan keuangannya. Jangankan itu Arema masih belum punya akte pendirian klub.
Bahkan ada laporan yang menyebutkan Singo Edan belum bayar gaji pemain musim lalu. Permasalahan Arema lainnya seperti laporan pajak dan kegiatan sosial klub juga belum diserahkan. Pada verifikasi yang dilakukan BOPI, Arema masuk pada kategori D yang belum melengkapi seluruh persyaratan.
Pelita Bandung Raya (PBR) juga bermasalah dengan laporan keuangan dan pajaknya. Klub yang disebut-sebut bangkrut itu juga belum bayar kontrak stadion. Karena memang, The Boys are Back belum punya stadion sendiri untuk menjamu tim lawan.
Tidak hanya itu, PBR juga belum MElunasi gaji pemain dan pelatih. Apalagi melaporkan kegiatan sosial klubnya. Ini yang membuat BOPI terpaksa menggiring semifinalis ISL tahun lalu ke kategori D dan terancam tidak akan berlagai di ISL 2015 nanti.
Gresik United pun belum mempunyai SIUP artinya legalitas klub ini masih dipertanyakan BOPI. Begitupun dengan laporan pajak si Kebo Giras ini yang belum diterima BOPI. Permasalahan lainnya yang merundung Gresik adalah kontrak pemain dan pelatih, pembinaan klub usia dini dan kegiatan sosial. Permasalahan itulah yang mengarahkan Gresik United jatuh ke grup D verfikasi BOPI.
Tak ubahnya dengan Perseru Serui. Klub berjulukan Cendrawasih Jingga ini juga masuk ke kategori D verifikasi BOPI. Hingga kin, BOPI belum terima laporan pajak dan laporan kegiatan sosial klub ini. Satu lagi, klub kategori D yang bermasalah. Mitra Kukar yang beridir sejak 2003 itu juga belum berikan laporan pajak, kontrak pemain dan pelatih dan kegiatan sosialnya.
Satu lagi klub yang bermasalah dan hanya satu-satunya klub dengan kategori C. Persebaya Surabaya ternyata belum legal. Setelah dicek ke kemenkumham ternyata si Bajul Ijo belum punya legalitas klub. Begitupun dengan SIUP klub berlambang buaya dan hiu itu.
Waktu semakin menyempit, tenggat BOPI tinggal dua hari lagi. Iman Suroso menegaskan, perkembangan kelengkapan persyaratan masih belum ada. Iman berharap klub bisa memenuhi persyaratan besok atau lusa sebelum BOPI mengumumkan rekomendasinya. “Belum ada perkembangan, masih seperti seperti kemarin,” ujar Iman.