REPUBLIKA.CO.ID,TAIPEI -- Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) di Taiwan menggelar doa bersama agar konflik di Yaman segera berakhir guna menghindari jatuhnya korban jiwa yang lebih besar lagi.
Doa bersama digelar di kantor Sekretariat Pengurus Cabang Istimewa NU Taiwan di Taipei, Ahad (29/3) lalu. Sebanyak 200 warga negara Indonesia yang berstatus pekerja maupun pelajar berpartisipasi.
"Kita mendoakan agar konflik di Yaman segera berakhir," kata Rois Syuriah PCI NU Taiwan M Irfan Ilmie, dalam rilisnya, Selasa (31/3).
Ia menilik sejarah serta peran Yaman yang sangat penting bagi perkembangan ajaran Islam di Indonesia. Bahkan peletak dasar-dasar ajaran Islam di Indonesia kebanyakan berasal dari Yaman.
Sementara itu, Sadraldeen Al Ameri, pelajar asal Yaman merasa terharu atas doa bersama yang digelar WNI di Sekretariat PCI NU Taiwan itu.
"Kami tidak menyangka atas besarnya kepedulian warga Indonesia di sini terhadap konflik yang terjadi di negara kami," kata mahasiswa National Taiwan Normal University (NTNU) Taipei itu.
Sama dengan umat Islam di Indonesia, dia pun berharap konflik di negaranya segera berakhir. "Terima kasih atas perhatian dan doanya. Mudah-mudahan situasi di negara kami bisa pulih," kata Sadraldeen.
Berdasarkan data di Kemenlu bahwa sampai saat ini tercatat 4.159 WNI yang terdiri dari 2.686 mahasiswa dan 1.488 pekerja di Yaman. Sebanyak 141 WNI telah dipulangkan dari Yaman.