REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Serangan udara yang dipimpin Arab Saudi kepada pemberontak Syiah Yaman telah memasuki hari keenam pada Selasa (31/3). Bahkan, untuk pertama kalinya negara itu menggunakan kapal perang untuk membombardir bandara yang dikuasai pemberontak dan pinggiran timur kota pelabuhan Aden.
Serangan udara oleh negara-negara Arab Sunni dimulai pekan lalu. Serangan tersebut ditujukan untuk mneghentikan pemberotak Syiah yang dikenal sebagai Houthi. Kelompok tersebut telah membanjiri Yaman dan memaksa Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi untuk melarikan diri ke luar negeri.
Hadi yang merupakan sekutu dekat Amerika Serikat terhadap afiliasi alqaida meninggalkan negaranya pekan lalu. Namun, kepemimpinannya masih diakui secara internasional. AS telah memberi dukungan kepada koalisi yang dipimpin Saudi tapi tidak melakukan aksi militer langsung.
Menurut pejabat militer Yaman, semalam dan dini hari tadi koalisi Arab membom pemberontak Houthi di sekitar ibu kota Sanaa. Bahkan, para pemimpin Arab Saudi mengumumkan rencana untuk membentuk pasukan intervensi militer bersama untuk Yaman.
Itu artinya, ketegangan lebih lanjut di negara tersebut bisa semakin meningkat.