REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, mencegah penyebaran gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah melalui program Polisi Ceramah Kamtibmas Selesai Shalat Jumat atau "Pos Khidmat".
"Saya minta warga lebih waspada terhadap berkembangnya gerakan ISIS agar tidak mudah terpengaruh dengan adanya paham radikal tersebut," kata Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif di Masjid Sabilillah di Kelurahan Sempursari, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jumat.
Program Pos Khidmat tersebut diikuti para ulama, tokoh agama dan warga sekitar yang mengikuti shalat Jumat di Masjid Sabilillah. "Paham radikal ISIS bertentangan dengan ajaran agama Islam dan bertentangan pula dengan Pancasila, sehingga saya imbau warga menjauhi gerakan garis keras tersebut," tuturnya.
Menurut dia, Polres Jember terus mengoptimalkan pencegahan penyebaran gerakan radikal ISIS dengan menggandeng tokoh agama, agar kondisi di Kabupaten Jember kondusif. "Saya imbau masyarakat ikut mengawasi dan melaporkan kepada kepolisian, apabila mengetahui jaringan berbahaya itu berada di sekitar warga," ucap mantan Kapolres Bondowoso itu.
Sejauh ini, lanjut dia, belum ada indikasi adanya penyebaran atau perekrutan warga yang terlibat dalam jaringan ISIS di Kabupaten Jember. Pada kesempatan itu, Sabilul juga memberikan ceramah pesan-pesan kamtibmas dan menyampaikan bahwa program "Pos Khidmat" merupakan salah satu program Polres Jember berjuluk "Jember Suwar Suwir".
Program itu terus disosialisasikan di beberapa masjid yang ada di wilayah Jember dan kegiatan itu terus dilaksanakan dari masjid ke masjid pada setiap hari Jumat.
Pada akhir acara, Kapolres Jember memberikan bingkisan kepada takmir Masjid Sabilillah sebagai wujud silaturahmi dan sekaligus sebagai sarana kontak untuk mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.