Kamis 09 Apr 2015 11:54 WIB
Kongres PDIP

Perwakilan KMP Hadiri Kongres IV PDIP

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) bersama Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Amien Rais (dua kiri), Sekjen Eddy Soeparno (kiri), Wakil Ketua Umum Bara Hasibuan (dua kanan), dan Bendahara Umum Nasrullah di Jakarta, Jumat (27/3). (Republika/Yasin Habibi)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) bersama Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Amien Rais (dua kiri), Sekjen Eddy Soeparno (kiri), Wakil Ketua Umum Bara Hasibuan (dua kanan), dan Bendahara Umum Nasrullah di Jakarta, Jumat (27/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemandangan berbeda terlihat dalam gelaran Kongres IV PDI-P di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Kamis (9/4). Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) yang merangkap Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan hadir dalam perhelatan rival politik Koalisi Merah Putih (KMP) pada pemilihan presiden tahun lalu.

Zulkifli menuturkan kedatangannya kali itu karena mendapat undangan dari panitia kongres. Mantan Menteri Kehutanan era Susilo Bambang Yudhoyono tersebut hadir tanpa menggunakan atribut partainya, seperti jas atau baju biru khas PAN, melainkan memakai batik.

"Saya datang karena PDI-P telah mengundang saya," ujar Zulkifli, Kamis (9/4).

Zulkifli juga mengapresiasi komitmen partai banteng moncong putih untuk menggelar pengambilan keputusan dalam kongres secara musyawarah mufakat, tanpa adanya mekanisme voting. Menurutnya musyawarah dan mufakat harus diutamakan dalam bedemokrasi di Indonesia.

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputi dalam pidato pembukaannya menyempatkan diri menyapa Zulkifli. Putri Proklamator RI itu bahkan menggoda Zulkifli dengan mengaku gamang akan kehadirannya.

"Ini saya mau menyebutnya masih agak gamang. Dalam undangan, beliau adalah Ketua MPR, tapi beliau juga Ketua Umum PAN, yaitu Bapak Zulkifli Hasan," ujar Mega.

Kongres PDI-P keempat akan berlangsung hingga 12 April mendatang. Acara lima tahunan ini akan kembali mengukuhkan Megawati sebagai ketua umum untuk kepemimpinan 2015-2020.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement