REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, mengaku telah mengkaji surat teguran dari Menpora menyusul tetap bergulirnya ISL dengan menyertakan Persebaya dan Arema. Kendati demikian, Aristo mengaku, hingga saat ini PSSI belum memiliki langkah nyata guna merespons surat teguran tersebut.
"Ya, kami sudah terima dengan baik, langkah Menpora kami apresiasi karena dia memang punya wewenang. Saat ini PSSI masih saling berkoordinasi, baik internal maupun dengan PT Liga," ujar Aristo saat dihubungi, Kamis (9/4).
Menurutnya, PSSI cukup menyayangkan surat teguran yang dinilainya sedikit dengan nada mengancam tersebut. Menurutnya, hal itu justru akan memperburuk kondisi hubungan antara PSSI dan Menpora.
"Tapi apapun itu, kami akan respons teguran dari Menpora, masih ada dua hari untuk kami layangkan jawaban," kata Aristo menambahkan.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga menjatuhkan sanksi berupa teguran tertulis yang dikirimkan melalui surat ke kantor PSSI pada Rabu (8/4).
"Dengan ini pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga memberikan sanksi administratif berupa teguran tertulis kepada PSSI," demikian dikutip dalam surat Kemenpora kepada PSSI di Jakarta.
Menpora memberikan sanksi kepada PSSI karena mendorong Arema dan Persebaya yang tidak memperoleh rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk tetap melakukan pertandingan pada 4 dan 5 April 2015.