REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengharapkan agar generasi muda di Pulau Dewata menjadi inovator dan menumbuhkan wirausaha baru terlebih lagi akan dihadapkan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, dalam seminar "Bali Innovation Forum 2015" menyatakan inovasi tersebut bisa diciptakan dengan melihat peluang yang ada salah satunya menciptakan produk yang memiliki nilai khusus yang belum diproduksi secara massal.
"Orijinalitas harus dipegang dan hak kekayaan intelektual juga harus dipertahankan. Dalam menciptakan inovasi, jangan membuat produk yang sudah ada secara massal," katanya, Sabtu (11/4).
Ia mencontohkan, produk tongkat narsis atau di masyarakat biasa disingkat dengan "tongsis" merupakan salah satu produk inovasi yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan ternyata diciptakan oleh wirausaha muda Indonesia.
Dewi juga mengharapkan generasi muda sebagai calon-calon wirausaha baru perlu menciptakan peluang usaha dari komoditas yang ketersediaannya masih kurang di Pulau Dewata.
Bank sentral itu bersama dengan dua kepala daerah yakni Jembrana dan Bangli telah memetakan komoditas tersebut yang nantinya bisa diciptakan inovasi baru.
"Kami sudah memetakan komoditas yang kurang ketersediaannya di Bali seperti ayam petelor, susu dan beras. Itu harus swasembada di sini (Bali). Di Jembrana dan Bali itu lahannya luas dan itu bisa diberdayakan," katanya.
Meski demikian, Dewi mengaku hal itu membutuhkan komitmen dan keseriusan wirausaha muda termasuk pemerintah dan instansi terkait termasuk akses permodalan yang kerap kali menjadi kendala saat memulai atau menumbuhkan usaha.
Dengan menjadi inovator dan kejelian memanfaatkan peluang yang ada maka diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memang bersentuhan langsung dengan semua industri.
"Sektor apapun bersentuhan dengan UMKM. Hotel dan jasa merupakan dua sektor yang bersentuhan dengan UMKM terlebih untuk mendukung pariwisata di Bali," ujar Dewi.