REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak terkejut pada tanggapan federasi sepak bola dunia FIFA yang cenderung menyalahkan pemerintah dan BOPI dalam menyikapi persepakbolaan nasional.
"Memang kami belum memegang bentuk fisik surat itu. Surat yang saya terima baru berupa PDF yang justru dari pihak lain di luar FIFA dan AFC. Bahkan bukan dari pegawai Kemenpora," kata juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, seperti dilansir tim media Kemenpora di Jakarta, Ahad (12/4).
Deputi Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan itu menjelaskan andai surat yang beredar itu benar, maka surat dari induk organisasi sepak bola dunia itu kurang tepat karena dalam surat Menpora yang dikirimkan ke FIFA per 26 Februari dan 2 April tidak berniat mengintervensi PSSI.
"Dalam surat tanggapannya tersebut FIFA diantaranya menyebutkan bahwa FIFA menyalahkan Kemenpora dan BOPI karena mewajibkan juga kriteria tambahan (additional criteria)," katanya.
Menurut Gatot, pernyataan FIFA tersebut sepenuhnya salah karena kewajiban yang dipersyaratkan itu bersifat WAJIB (bukan additional criteria) dan jelas-jelas disebut dalam "FIFA Club Licensing Regulation", "AFC Club Licensing Regulation", dan bahkan juga dalam "PSSI Club Licensing Regulation".
Sebelumnya, surat balasan FIFA ke Menpora Imam Nahrawi tersebar di kalangan media, termasuk dari tim media PSSI. Surat dua halaman itu bertanggal 10 April dan ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.
Dalam surat tersebut, FIFA menegaskan bahwa setiap asosiasi dalam FIFA, termasuk PSSI, harus menyelesaikan masalahnya secara mandiri tanpa pengaruh pihak ketiga seperti tertuang dalam statuta FIFA.