Senin 13 Apr 2015 23:46 WIB

DPD RI : Ambil Blok Mahakam 100 Persen, Tidak Usah Ada Nego Lagi

Rep: C84/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Lapangan Migas Blok Mahakam.
Foto: IST
Lapangan Migas Blok Mahakam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur yang akan diberikan kepada PT. Pertamina pada 2018 mendatang, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman mengatakan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Ia berharap Pertamina diperlakukan seperti Petronas di Malaysia yang memiliki kapasitas lebih dalam mengelola sumber daya energi.

"Ambil (blok) Mahakam 100 persen, enggak usah nego lagi dengan Total dan Inpex," ujarnya, di Hotel Santika Premiere, Jakarta Barat, Senin (13/4).

Ia mengatakan, penurunan produski selama setahun dua tahun tidak apa-apa asalkan dimiliki sepenuhnya oleh Indonesia. Irman mengatakan Pertamina sudah seharusnya diberikan ruang sebesar-besarnya agar mampu berkembang.

Ia menambahkan, permasalahan energi yang selama ini terjadi di Indonesia lantaran adanya salah kelola, maka dari itu ia mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat unertaubat' bersama membangun bangsa.

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan kesiapan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam pada 2018 mendatang. Saat ini, ia mengatakan kontribusi Pertamina untuk nasional hanya 23 persen.

"Sudah selayaknya bangsa Indonesia mengelola Blok Mahakam secara mandiri, meski ada resiko dengan teknologi tinggi," kata Syamsu.

Ia mengatakan, kesanggupan Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam sudah disampaikan ke pemerintah sejak 2008 lalu. Terkait pendeknya masa transisi yang hanya sekitar 2 atau 2,5 tahun, ia mengatakan Pertamina akan memaksimalkan waktu tersebut.

Selain, berupaya menjaga laju produksi, Pertamina juga akan mengajukan program future development untuk pertahankan produksi migas.

"Kita (Pertamina) berharap ada term and condition yang lebih baik, jika diminta pemerintah, Pertamina dapat menjaga kelangsungan investasi pada masa transisi 2016-2017 dengan skema komersial," lanjutnya.

Ia juga meyakini, para pegawai yang saat ini berada di Blok Mahakam akan tetap berada disana untuk bekerja sama dengan Pertamina, terlebih sekitar lebih dari 90 persen SDM yang ada disana saat ini adalah WNI.

Ia meyakinkan kepada masyarakat bahwa Pertamina memiliki kemampuan teknis dan finansial untuk mengelola Blok Mahakam, namun ia mengaku Pertamina tetap memerlukan adanya dukungan pemerintah termasuk dengan beberapa kebijakan khusus dan kerjasama operator saat ini demi mendukung terjadinya alih kelola yang lancar

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement