Selasa 14 Apr 2015 18:03 WIB

IHSG Masih Lanjutkan Pelemahan

Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (3/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (14/4) ditutup melanjutkan pelemahan sebesar 28,30 poin atau 0,52 persen menjadi 5.419,10. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) turun 8,30 poin (0,88 persen) ke level 940,23.

"Aksi lepas saham investor asing kembali menjadi salah satu faktor IHSG BEI mengalami tekanan, namun sentimen positif datang dari Bank Indonesia sehingga pelemahannya cenderung terbatas," ujar Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa Bank Indonesia kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen. Dipertahankannya BI rate itu dinilai masih mampu untuk mendorong perekonomian domestik dan juga menunjukan inflasi yang masih terjaga.

Sementara itu tercatat, dalam data perdagangan saham BEI pada Selasa (14/4) ini pelaku pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp 516,606 miliar.

Secara teknikal, lanjut William Surya Wijaya, IHSG BEI yang ditutup belum menembus level psikologis batas bawah di 5.401 poin, maka peluang indeks BEI untuk kembali bergerak menguat untuk jangka menengah dan panjang masih terbuka.

Sementara itu, Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan bahwa keawaspadaan pelaku pasar cenderung meningkat menjelang musim laporan kinerja kuartal I tahun ini dan data perekonomian eksternal.

"Kekhawatiran atas sejumlah data ekonomi negara utama Asia, ditambah dengan koreksi indeks saham AS pada awal pekan (13/4), menjadi salah satu faktor pemicu tekanan bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 221.136 kali dengan volume mencapai 4,11 miliar lembar saham senilai Rp 4,44 triliun. Efek yang mengalami kenaikan 83 saham, yang melemah 240 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 87 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 454,85 poin (1,62 persen) ke 27.561,49, indeks Bursa Nikkei naik 3,22 poin (0,02 persen) ke 19.908,68, dan Straits Times menguat 36,69 poin (1,05 persen) ke posisi 3.521,08.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement