REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Djohar Arifin ternyata masih ingin menjabat satu periode lagi sebagai Ketua Umum PSSI. Selama kepemimpinannya, Djohar mendapat sanjungan dari pendahulunya, Agum Gumelar.
Sanjungan itu dilontarkan Agum saat menyambangi Aula Gelora Bung Karno, Selasa (14/4). Kata Agum, sepak bola nasional hari ini lebih baik dari sebelumnya karena keberhasilan PSSI mengayomi klub.
Menurutnya, banyak atlet yang mempunyai skill menawan dan pantas dilirik negara lain. Sehingga setiap laga klub nasional selalu ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia.
Pengaruh kepemimpinan Djohar memang banyak terlihat dan dipublikasikan. Beberapa laga internasional digalakan agar tim nasional lebih bertaji lagi. Tak sekadar mengadu tim nasional dengan negara lain dalam laga uji coba. Djohar juga pernah mendatangkan klub sekelas Chelsea, Liverpool, Arsenal ke Gelora Bung Karno.
Usai laga itu, pemain Indonesia memang banyak mendapat sanjungan dari penggawa tim besar di benua Eropa itu. Namun, deretan prestasi Djohar dibayangi masalah internal PSSI yang lagi dibongkar habis-habisan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Dua anggota Djohar di PSSI diilegalkan BOPI karena tak penuhi syarat sebagai klub profesional. Persebaya Surabaya dan Arema Malang harus menelan pil pahit yang dihadiahkan BOPI. Keduanya tak diizinkan bermain. Tapi, PSSI Djohar memaksakan kehendaknya memainkan kedua klub bermasalah itu.
Akhirnya Kemenpora yang menaungi BOPI geram dan mengancam PSSI dngan sanksi karena melanggar undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).
PSSI kemudian malah salah bersikap dengan menghentikan kompetisi QNB League. Sehingga PSSI Djohar Arifin harus dikecam banyak pihak. Seperti halnya Direktur Pembangunan dan Pengembangan Gelora Bung Karno, Raja Pane yang mengatakan PSSI malah buat kecewa masyarakat.