Rabu 15 Apr 2015 15:30 WIB

Kecewa dengan Arab Saudi, Hanafi Minta Pemerintah Protes Keras

Rep: C05/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais.
Foto: Antara
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengaku kecewa dengan tindakan pemerintah Arab Saudi yang menghukum mati TKI, Siti Zaenab. Sebagai sesama negara Muslim, kata dia, harusnya Arab Saudi bisa lebih menjaga perasaan Indonesia.

Politikus PAN tersebut menyatakan, harusnya kesamaan agama itu bisa membuat Arab berlaku lebih bijak. Yakni dengan bersikap lebih 'cair' menyikapi putusan eksekusi mati terhadap warga negara Indonesia. “ Kita kan sama sama negara Muslim. Jadi kalau mau eksekusi ya diberitahu dulu lah,” ujar putra Amien Rais tersebut pad Rabu (15/4).

Hanafi menambahkan tanpa adanya transparansi hukuman mati, hal itu jelas mengecewakan Indonesia. Dia menyatakan, sikap eksekusi diam-diam itu menunjukkan Arab Saudi tak menghormati Indonesia. ”Melalui momentum ini, Indonesia mesti protes keras kepada Arab Saudi,” kata dia.

Siti Zainab merupakan terpidana kasus pembunuhan terhadap istri pengguna jasa bernama Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba pada tahun 1999. Atas kejadian itu Zainab dipernjara di Madinah sejak 5 Oktober 1999.

Pada 8 Januari 2001, Pengadilan Madinah menjatuhkan hukuman mati qishash kepada Zainab sehingga pemaafan hanya bisa diberikan oleh ahli waris korban. Karena putra bungsu korban, Walid bin Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi, belum akil baligh, maka pelaksanaan hukuman mati ditunda.

Pada 2013, setelah akil baligh, Walid bin Abdullah menolak untuk memberikan pemaafan kepada Zainab, dan tetap menuntut pelaksanaan hukuman mati. Zainab kemudian dieksekusi pada Selasa (14/4) pukul 10.00 waktu setempat, tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement