Jumat 17 Apr 2015 14:00 WIB

Kemendagri Pastikan Ada Kolom Agama di KTP

Rep: C13/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Humas Kemendagri Dodi Riatmadji.
Foto: Republika/Wihdan
Kepala Humas Kemendagri Dodi Riatmadji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan segala hal yang tertera di  dalamnya tidak mengalami perubahan hingga kini. Kepala Humas Kemendagri Dodi Riatmadji mengungkapkan, pembuatan KTP terutama penulisan data sesuai pada blangko pembuatan KTP sudah sesuai dengan UU Kependudukan yang telah berlaku di Indonesia.

 “Kolom agama sudah dipastikan ada, itu wajib ditulis jika melihat dari UU yang sudah berlaku di Indonesia,” ungkap Dodi saat dihubungi Republika, Jumat (17/4).

Menurutnya, tidak benar jika ada pihak yang menginformasikan bahwa kolom agama ditiadakan pada KTP. Ia juga mengatakan pengisian kolom agama masih diwajibkan untuk diinformasikan. Hal itu dikarenakan mengingat UU Administrasi Kependudukan yang mewajibkan seluruh penduduk Indonesia untuk memberikan keterangan data diri terutama agama.

Dodi juga mengaku, banyak pihak merasa geram ke Kemendagri, terutama Ditjen Dukcapil akibat pemberitaan yang beredarnya ihwal peniadaan kolom agama. Hal itu karena, akibat informasi tersebut tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Menurut Dodi, pembuatan KTP beserta data yang tertera di KTP tidak mengalami perubahan sama sekali dengan sebelumnya. Ia menegaskan, kolom agama akan tetap tertera, baik di KTP maupun blangko pembuatan KTP.

Selain itu, Dodi juga mempertanyakan isu yang beredar di masyarakat mengenai pengosongan kolom agama ini. Penyebabnya, tambah dia, agak sulit memadankan jika melihat  sistem elektronik KTP yang telah digunakan masyarakat saat ini.

 “Justru dengan sistem e-KTP, informasi sekecil apapun termasuk agama itu pasti dimasukkan ke dalam database,” ujar Dodi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement