REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Pertahanan Cina mengeluhkan kegiatan pengawasan yang dilakukan Jepang, Jumat (17/4). Menurut mereka, kegiatan surveilans akan mengancam keselamatan kapal dan pesawat Cina.
''Dalam beberapa tahun terakhir, kapal dan pesawat Jepang sering mengikuti dan mengawasi dalam periode yang lama,'' katanya dalam pernyataan. Armada Jepang tersebut, tambahnya, mengikuti dalam jarak dekat hingga khawatir mengganggu keselamatan armada Cina.
Menurut pernyataan, ini adalah masalah keselamatan di laut dan udara. ''Kami akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasinya,'' tutupnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Keluhan ini menyusul pernyataan Jepang beberapa waktu lalu tentang lalu lintas jet tempur Cina dan Rusia yang jumlahnya hampir menyamai saat Perang Dingin. Dalam pernyataan yang sama, Kementerian Pertahanan Cina mengatakan bahwa kegiatan angkatan udara Cina tidak melanggar hukum dan norma internasional.
Jepang mengatakan pesawat tempur Cina terkonsentrasi di Laut Cina Timur, dekat pulau tak berpenghuni yang diklaim oleh dua negara tersebut. Kapal penjaga pantai dan pesawat tempur dari dua pihak rutin mengawasi pulau-pulau tersebut. Hal ini memicu kekhawatiran adanya kecelakaan yang bisa melecut bentrokan.