REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Dr Syamsuar Basyariah, mengharapkan mahasiswanya menjadi pelopor dalam penegakan syariat Islam.
"Berbaurlah dengan masyarakat dan beri contoh yang baik agar mahasiswa dari STAIN Meulaboh bisa menjadi pelopor dalam penegakan syariat Islam di gampong-gampong (desa)," katanya di Meulaboh, Senin (20/4).
Hal itu disampaikan disela-sela penyerahan 167 mahasiswa di halaman kantor Kecamatan Kawai XVI dalam rangka program Try Dharma perguruan tinggi ketiga Kuliah Pengabdian Mahasiswa (KPM) yang turut dihadiri seluruh kepala desa kawasan setempat.
Syamsur Basyariah mengatakan, secara teori mahasiswa STAIN yang mengikuti KPM perdana pasca penegerian kampus itu adalah mahasiswa terbaik sudah hampir menyelesaikan berbagai disiplin ilmu sesuai program studi. Hanya saja kata dia, untuk mengimplementasikan disiplin ilmu dilapangan mungkin membutuhkan pengarahan serta petunjuk orang yang lebih berpengalaman sehingga mudah disalurkan ketengah masyarakat.
"Dari teoritis saya yakin semua anak-anak mahasiswa sudah mapan, namun mereka ini juga membutuhkan arahan dan bimbingan keuchik serta orang tua kampung," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Kawai XVI Khairuzadi menambahkan, beberapa desa dalam kecamatan setempat sangat membutuhkan partisipasi serta pemikiran dalam berbagai program pembangunan di gampong. "Kecamatan kita cukup banyak program pembangunan, baik infrastruktur maupun pembangunan manusia melalui taman pendidikan, pengajian dan sebagainya, disinilah kami sangat membutuhkan peran adek-adek mahasiswa," katanya.
Khairuzadi memintakan, mahasiswa yang dititipkan dalam beberapa desa oleh pihak kampus STAIN dapat berkiprah ditengah masyarakat sesuai disiplin ilmu dimiliki, tanpa diperintah mahasiswa harus mampu membuat trobosan program pembangunan desa.