REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengingatkan, pentingnya kegiatan talk show untuk memperingati Hari Kartini. Menurut politikus yang akrab disapa Cak Imin tersebut, Kartini bisa menjadi inspirasi, dan bisa memberikan semangat dan nilai-nilai di DPP PKB pada hari ini.
Selain itu, Cak Imin juga mengingatkan tentang peranan pesatren dalam memberikan pendidikan kepada kelompok perempuan. Dia mencontohkan, Pondok Pesantren Denanyar menjadi persantren pertama kali membuka kelas khusus bagi perempuan. Karena itu, ia mendorong setiap perempuan untuk lebih aktif dalam berperan di masyarakat.
"Sejak dibukanya sekolah perempuan. Maka, perempuan Muslimah di Jawa Timur mempunyai peran," ujarnya dalam talk show bertema 'Perempuan Desa Membangun Bangsa' di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (22/4).
Dengan talk show ini diharapkan, perempuan bangsa bisa menggali lebih dalam terutama terkait peran perempuan di pedesaan, di mana tingkat pendidikan, ekonomi, dan keterbatasan akses informasi yang masih minim. "Banyak sekali perempuan yang menjadi korban trafficking. Bersama perempuan bangsa, perempuan desa akan bangkit," kata Cak Imin.
Plt Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Suprayogo Hadi menyatakan, dimulainya perubahan paradigma dari membangun desa menjadi desa membangun, diharapkan bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk perempuan untuk turut berpartisipasi.
Salah satunya kegiatan produktif yang masih berjalan di desa saat ini adalah simpan pinjam kelompok perempuan. "Kegiatan seperti ini bisa dimanfaatkan dan potensial untuk pengembangan ekonomi pedesaan," ujar Suprayogo.
Menurut Suprayogo, kegiatan simpan pinjam kelompok perempuan ke depannya bisa dikembangkan menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan begitu, diharapkan peran perempuan tidak hanya sebagai objek, akan tetapi juga sebagai subjek.
"Oleh karena itu, perempuan harus ikut dalam proses musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbang Desa), agar bener-bener bisa mengapresiasi suara perempuan," ujarnya.
Keterwakilan perempuan, menurut Suprayogo, sudah ada dalam sistem Musrenbang Desa. Pihaknya siap memberikan kesempatan yang lebih besar kepada perempuan.
"Female base activity, tidak hanya kesetaraan tapi lebih dari itu, ada peran perempuan. Jadi ke depan hasil Musrenbang Desa tidak hanya lagi pembangunan fisik, tapi juga meningkatkan kualitas perempuan," tandasnya.