REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban mengungkapkan calon pemimpin baru PBB yang akan dipilih pada akhir pekan ini dalam Kongres di Cisarua, harus dari kalangan internal.
"Sikap saya yang memimpin partai harus berasal dari internal partai, artinya harus terdidik di partai," kata Kaban saat acara Pra Muktamar di 88 Tower Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (22/4).
Hal tersebut, kata Kaban, dikarenakan PBB adalah partai ideologi sehingga dibutuhkan wawasan kebangsaan dan keislaman yang menyatu dalam pemimpin partai tersebut.
Kendati demikian, Kaban menyatakan akan tetap membuka jalan bagi siapapun yang ingin meramaikan bursa calon pemimpin PBB.
"Kita buka pada siapapun namun sikap saya tetep kader, tapi kalau misalkan ada yang mengajukan di luar kader ya silahkan sepanjang sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga," ujarnya.
Terkait calon dari luar lingkaran partai, Kaban mengungkapkan salah satunya adalah Rhoma Irama yang hingga kini belum terdaftar menjadi kader PBB.
"Rhoma Irama memang belum jadi kader PBB. Karena Pilpres kemarin dia ada di PKB, sekarang dia berkeinginan bergabung dengan kami," ujar Kaban.
Kaban mengaku tidak mempersoalkan keinginan Rhoma untuk maju, dengan catatan harus sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai dan mendapat dukungan dari pengurus DPP dan DPC PBB di daerah.
"Ya silakan saja, kita sangat demokratis untuk bisa memunculkan calon-calon lain, asal dia dapat dukungan dan mematuhi AD/ART," kata mantan Menteri Kehutanan itu.
Dari informasi yang dihimpun selain Rhoma yang berasal dari eksternal partai, bursa calon Ketua Umum PBB dimeriahkan oleh nama lama yang dianggap sudah memahami betul karakter partai dan membangkitkan lagi partai tersebut.
Mereka antara lain Yusril Ihza Mahendra dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva.