Ahad 26 Apr 2015 11:50 WIB

Makanan Olahan Indonesia Dapat Kehormatan 'Country of Honor'

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Minum jamu/ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Minum jamu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk makanan olahan Indonesia seperti rempah-rempah, jamu, kecap, kopi dan teh nusantara ditempatkan menjadi tamu istimewa sebagai “Country of Honor” pada partisipasi ketiga kalinya dalam pameran Salon International de l'Alimentation (SIAL), pada 28-30 April 2015 mendatang di Toronto, Kanada. Dengan begitu, Indonesia akan jadi pusat perhatian dunia sekaligus menegaskan eksistensi di panggung makanan tingkat Internasional.

"Kita juga berhasil memeroleh penghargaan SIAL Innovation Award 2015 dengan produk kopi hijau robusta Sumatera bertajuk Exotico," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak sebagaimana rilis yang diterima pekan ini. Kopi hijau tersebut diproduksi oleh PT. AIM Food Manufacturing Indonesia.

Ia berhasil menyingkirkan 24 produk inovatif lainnya dan terpilih menjadi sepuluh besar penerima penghargaan SIAL Innovation Award. Produk ini dianggap menjadi produk paling inovatif dari segi kualitas bahan dan desain produk yang menggambarkan tren makanan kawasan Amerika Utara.

Atas kemenangan tersebut, Exotico berkesempatan mempromosikan produknya dengan skala Kanada dan global, pun berhak menggunakan logo SIAL Innovation untuk mempromosikan produk, serta menampilkan produknya pada pameran yang diselenggarakan SIAL Group di Prancis, RRT, Timur Tengah, Brasil, dan Filipina.

Dikatakannya, perdagangan produk Indonesia ke Kanada tumbuh positif. Pada 2014, nilai ekspor makanan Indonesia ke Kanada berjumlah 18,35 juta dolar AS dengan pertumbuhan positif 12,46 persen selama lima tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut dipicu oleh peningkatan ekspor signifikan lima produk, antara lain food preparations sebanyak 612 persen, rumput laut 147 persen, gula 126,9 persen, sirup 121,8 persen, dan kacang mete 50,8 persen.

Untuk memaksimalkan partisipasi Indonesia di SIAL Kanada, Ditjen PEN bekerjasama dengan kantor fasilitasi perdagangan (Trade Facilitation Office/TFO) Kanada. Ditjen PEN akan mengajak peserta mengunjungi retailer terkemuka Kanada seperti Loblaws, Longos, Highland Farms dan Sunny Foodmart pada kegiatan Market Familiarization Tour, business-to-business meeting, dan seminar “Processed Food Market in Canada." Seminar tersebut akan dihadirkan para ahli pelaku industri makanan di Kanada serta Badan Pemeriksa Makanan Kanada (Canadian Food Inspection Agency/CFIA).

“Melalui partisipasi ini, para pelaku usaha diharapkan dapat bersaing dengan lebih dari 45 negara peserta lainnya untuk melihat, mempelajari secara langsung, dan meraih jejaring yang lebih luas dengan mitra dagang potensial di pasar Kanada, sehingga transaksi tahun ini dapat meningkat tajam,” ujar Nus.

Dalam pameran, Indonesia menampilkan ragam makanan olahan terbaik dari 28 perusahaan makanan dan minuman seperti kopi, teh, jamu, tepung gluten-free, kacang, rempah-rempah, olahan dari lidah buaya, biskuit, cokelat, kecap, herbs, dan coconut sugar. Partisipasi pada 2013, Indonesia meraup transaksi senilai 4,5 juta dolar AS dengan membawa 12 perusahaan. Sementara pada 2014 , Indonesia meraup transaksi senilai USD 3,7 juta dolar AS dengan membawa 13 perusahaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement