REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Petugas pemadam kebakaran (Damkar) di Kota Sukabumi jumlahnya sangat sedikit. Padahal, kawasan perkotaan termasuk daerah yang rawan terjadi kebakaran.
‘’Saat ini petugas damkar yang efektif di lapangan hanya 16 orang,’’ ujar Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Yusuf Permadi kepada Republika, Ahad (26/4).
Padahal, minimal jumlah petugas damkar sebanyak 40 orang.Menurut Yusuf, minimnya jumlah petugas damkar ini menjadi kendalam tersendiri di lapangan. Namun, petugas tetap berupaya bekerja maksimal dengan mengandalkan tenaga yang tersedia.
Yusuf mengatkan, Kota Sukabumi memang termasuk daerah rawan terjadi kebakaran. Pasalnya, permukiman di Sukabumi cukup padat seperti halnya daerah perkotaan lainnya.
Terlebih ungkap Yusuf, dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan kasus kebakaran.
Pada 2013 lalu kasus kebakaran sebanyal 21 kasus. Sedangkan pada 2014 lalu kasusnya meningkat menjadi 23 kejadian kebakaran.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot belum bisa melakukan penambahan jumlah pegawai negeri sipil (PNS) termasuk tenaga khusus damkar. ‘’ Informasi dari pemerintah pusat menyebutkan hingga 2018 tidak boleh ada penambahan PNS,’’ cetus dia.
Meskipun demikian kata Fahmi, upaya penanggulangan bencana seperti kebakaran harus tetap optimal dengan sumber daya yang ada. Selain mengandalkan petugas BPBD, pemkot juga dibantu sekitar 30 relawan penanggulangan bencana yang tersebar di 33 kelurahan dan tujuh kecamatan.