REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Minat atau keikutsertaan mahasiswa Indonesia dalam bidang berwirausaha masih sangat minim yakni 1,2 persen atau sekitar 10 juta dari total penduduk yang mencapai 240 juta jiwa.
"Seharusnya, keikutsertaan mahasiwa, khususnya pemuda dalam berwirausaha di suatu negara tidak boleh dibawah 2 persen, sebab beberapa negara sudah lebih dari itu," kata Staf Ahli Bidang Informasi dan Komunikasi Kemenpora, Dr H Among Ma'mun usai kegiatan kerja sama kepemudaan antara Indonesia dan Prancis di Universitas Narotama, Surabaya, Kamis (30/4).
Ia mengatakan, di negara Malaysia presentase keikutsertaan pemuda, khususnya mahasiswa untuk berwirausaha mencapai 3 persen, sedangkan Singapura sudah mencapai 7 persen.
"Kalau kita mengacu pada standar masyarakat ekonomi dunia, minimal harus mencapai 2 persen dari total masyarakat Indonesia, namun kita kadang sulit mencapai angka itu," ucapnya.
Dikatakannya, sulitnya mencapai angka 2 persen karena kecenderungan mahasiswa Indonesia hanya mengikuti gaya hidup pola makan atau konsumsi, bukan gaya hidup berwirausaha.
Akibatnya, sebagian besar pemuda apabila telah mencapai umur di atas 40 tahun, banyak mengalami permasalahan kesehatan, seperti terkena penyakit diabetes.
"Dengan adanya kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya mahasiswa Indonesia untuk lebih berani berwirausaha, untuk kemajuan bangsa," tuturnya.