REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Ratusan orang berkumpul di Union Square dan berpawai di jalan New York City pada Rabu malam (29/4) waktu setempat untuk mendukung pemrotes Baltimore guna menuntut keadilan buat warga kulit hitam di seluruh negeri tersebut.
Protes di Baltimore telah berlangsung selama berhari-hari untuk menentang penggunaan kekerasan secara berlebihan oleh polisi seputar kematian Freddie Gray, pria kulit hitam yang berusia 25 tahun, di kendaraan polisi setempat.
Pertemuan terbuka di Union Square dimulai pada pukul 18.00 waktu setempat di sisi utara bundaran itu di 17th Street. Banyak orang meneriakkan "Tak ada keadilan, tak ada perdamaian" dan "angkat tangan, jangan tembak".
Kelompok Millions March NYC, yang membantu menyelenggarakan protes tersebut, mengatakan itu memperlihatkan kepada rakyat Baltimore bahwa mereka bangkit untuk mendukung warga Baltimore dan perlawanan mereka sebab perlawanan mereka bagi keadilan, demikian laporan Xinhua, Kamis (30/4).
Kelompok tersebut menyatakan di laman Facebooknya rakyat Baltimore telah turun ke jalan hari demi hari untuk menuntut keadilan buat Freddie Gray dan buat nyawa warga kulit hitam di seluruh negeri itu. Namun kini, Garda Nasional telah dikerahkan dan jam malam diberlakukan.
"Kita harus bersatu dalam solidaritas buat rakyat Baltimore," katanya.
Media akan terus menggambarkan rakyat Baltimore sebagai perusuh dan penjarah tapi rakyat lupa bahwa Kota dan Polisi Baltimore menjarah dan menghancurkan masyarakat kulit hitam dan coklat di Baltimore setiap hari sepanjang tahun, tambahnya.
Sebelum unjuk rasa, Wali Kota New York City Bill de Blasio menyerukan protes damai, sedangkan NYPD berada di lokasi sejak awal demonstrasi. "Saya ingin mengatakan jika kamu mau membuat perubahan, pertahankan kedamaian," kata Wali Kota tersebut. "Ketika semua orang terlibat dalam protes rusuh, itu menodai tujuan mereka."