REPUBLIKA.CO.ID, SONGKHLA -- Aparta Kepolisian Thailand menemukan 26 mayat yang dikubur tidak terlalu dalam di sebuah hutan wilayah Songkhla, Thailand Selatan.
Seperti dilansir dari BBC, Ahad (3/5), identitas puluhan jenazah itu belum diketahui. Bagaimana mereka meninggal dunia pun belum diketahui, sebab polisi masih melakukan serangkaian tes untuk memastikannya.
Permukiman sementara yang ditemukan pada Jumat itu adalah rute yang biasa dilalui penyelundup Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar. Namun, belum diketahui apakah mayat tersebut merupakan bagian dari kaum minoritas di Myanmar itu.
Jenderal Polisi Jarumporn Suramanee mengatakan salah satu dari 26 mayat yang ditemukan adalah seorang wanita. "Setiap lubang telah dicari ada mayat," katanya.
Beberapa pihak ada yang meyakini puluhan jenazah itu adalah korban perdagangan manusia yang ditinggalkan karena sakit. Polisi belum bisa memastikan namun diyakini mereka tewas karena penyakit atau kelaparan.
Pembangunan kamp pemukiman sementara ini memang juga belum diketahui tujuannya namun banyak juga yang mengatakan penyelundup sering menahan orang-orang disana. Mereka menahan berbulan-bulan untuk mendapatkan uang tebusan dari keluarga korban.
Saban tahun ribuan orang diperdagangkan melalui Thailand ke Malaysia. Muslim Rohingya khususnya telah menggunakan rute ini untuk melarikan diri penganiayaan dan kekerasan di Myanmar.