Rabu 06 May 2015 02:44 WIB

Hezbullah: Saudi Arabia Sudah Gagal di Yaman

Rep: c32/ Red: Agung Sasongko
Pasukan militer Arab Saudi berjaga di garis perbatasan dengan Yaman, di Kota Najran.
Foto: AP/Hasan Jamali
Pasukan militer Arab Saudi berjaga di garis perbatasan dengan Yaman, di Kota Najran.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pimpinan Hizbullah, Sayyed Hasan Nasrallah mengatakan intervensi pimpinan militer Saudi di Yaman dapat membuktikan menjadi suatu kerusakan yang komplit, Selasa (5/5). Menurut Nasrallah dalam pidato yang disiarkan di televisi, dalam 40 hari setelah serangan diluncurkan, Arab Saudi masih harus memulihkan legitimasi Yaman dan belum mencapai satu-satunya tujuan yang mereka kehendaki.

Selanjutnya, menurut Nasrallah ia masih merasa baik-baik saja terkait dengan kegagalan tersebut. “Tunjukan saya satu tujuan yang sudah dicapai sampai begitu jauh,” ungkapnya. Perkembangan tersebut merupakan signal dari kegagalan Saudi yang terlihat jelas dan kalah dan hal tersebut mengungkapkan kemenangan bersih bagi Yaman.

Nasrallah mengatakan, berakhirnya deklarasi Arab Saudi terkait dengan Operation Decisive Storm merupakan suatu kecurangan. Pengumuman operasi yang mengembalikan harapan kembali tersebut telah memperlihatkan adanya serangan terhadap Yaman yang terus menerus dan selalu ditambahkan.

Beralih ke Irak, masih menurut Nasrallah, ia mengatakan Amerika Serikat berusaha membagi negara-negara dengan dasar kepicikan dan etnis. Menurutnya juga pendekatan AS sama bergunanya untuk Yaman, Libya, dan Suriah.

Menurutnya, AS dan Israel ingin negara wilayahnya tersebut masuk perang saudara dalam ratusan tahun. langkah utama dalam memecahkan Irak dan mencapai pembagian resmi melibatkan upaya dengan Kongres AS yang mempersenjatai Sunni dan kelompok-kelompok militan Kurdish daripada pasukan Irak sejak ia melihat pemerintahan yang dijalankan oleh Shiah. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement