REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kepulauan Seribu Tridjoko Sri Margianto, mengaku kesulitan memantau pencurian pasir yang kerap terjadi di beberapa pulau Seribu. Ia menyadari pencurian pasir seringkali merugikan masyarakat sekitar.
"Saya nggak tahu masih terjadi apa nggak, karena kita nggak ikut pengawasannya. Kapalnya lagian kan besar-besar sulit bagi kami untuk mendekatinya," ujar Tridjoko di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (7/5).
Ia melanjutkan kapal-kapal besar sering mengambil pasir dengan keadaan kapal yang berjalan. Proses pengambilan pasir terlalu cepat dan dapat diambil dengan jumlah banyak. Tridjoko juga sudah melaporkannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
"Kita sudah laporkan Gubernur supaya jenis kapal yang besar, Perhubungan jangan memberikan izin. Kalau boleh pakai kapal yang dapat terlihat pengambilannya," kata Tridjoko.
Tridjoko mengatakan pencurian pasir paling banyak terjadi di Pulau Pari. Warga telah mengeluhkan tiga hal akan adanya indikasi pencurian pasir.
"Jaring mereka ilang, kedua ada gundukan pasir hilang, terus pas cuaca jelek tuh kapal sering mendekat. Kita laporkan ke Bareskrim tapi kelanjutannya belum tau," kata Tridjoko.