REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tujuan berkeluarga adalah untuk mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan. Ini dapat diperoleh dengan mengabdikan diri sepenuhnya kepada pasangan halal masing-masing. Rasa cinta, dan saling sayang merupakan bumbu utama dalam membina rumah tangga.
Dilansir dari laman arabnews, Jumat (8/5), berikut ini ada delapan cara membina rumah tangga yang damai yang Insya Allah memperkuat hubungan dalam keluarga.
Pertama, sikap yang baik. Dengan bersikap baik, bertutur kata yang baik, dan dapat memandang positif terhadap kehidupan, percaya dan selalu mensukuri nikmat Allah yang diberikan, itulah modal utama untuk tetciptanya kehidupan yang damai.
Kedua, saling membantu. Tugas istri adalah membantu dan menjaga diri dan harta benda suaminya dan tugas suami adalah menjaga dan melindungi istri dari segala macam bahaya. Allah memberitahukan seberapa pentingnya agar suami membatu istriya, dan juga bagaimana istri harus selalu membantu dan mendukung suaminya.
Ketiga, kepercayaan. Saat dua orang memutuskan untuk menikah, maka sudah sewajarnya untuk saling percaya satu sama lain. Kepercayaan yang dibina bersama-sama dalam berkeluarga merupakan kunci awal menghindari perselisihan.
Keempat, saling menghormati. Dalam Islam memberikan menghormati sesama Muslim dan non-Muslim merupakan hal yang seharusnya dilakukan, apalagi rasa hormat yang untuk orang tua juga pasangan hidup.
Kelima, bersenang-senang dengan pasangan. Maka dihalalkan untuk pasangan yang sudah menikah untuk bersenang-senang dengan istrinya, begitupun yang dilakukan Rasulullah kepada Siti Aisyah, beliau juga bersenang-senang dan bermain bersama.
Keenam, memberikan maaf. Dalam Islam, saling memaafkan sudah barang tentu wajib hukumnya. Allah sendiri mengatakan, siapapun yang tidak memaafkan maka tidak akan diampuni oleh-Nya. Untuk itu, kita selalu dituntut undapat salaing memberimaaf kepada sesama apalagi kepada pasangan hidup untuk tetap terjaganya suatu hubungan kasih.
Ketujuh, memanfaatkan waktu bersama. Memanfaatkan waktu ini kadang yang suka dilupakan oleh pasangan ketika sudah memiliki anak, padahal saat sudah memiliki anak juga pasangan tetap harus memilik waktu berdua untuk tetap menjagacinta kasihnya. Ciptakan waktu untuk jalan-jalan berama, mengunjungi kawan lama atau rang yang sedang sakit, berpuasa senin-kamis, atau juga pergi haji bersama pasangan.
Kedelapan, shalat berjamaah. Suami harus menjadi imam untuk istri dan anak-anaknya jika itu terjaga maka terbinalah segala kerukunan. jika memang terdapat masjid di dekat rumah, alangkah baiknya jika suami seharusnya untuk melakukan solat sunnah di rumah. Nabi SAW berkata untuk tidak membuat kuburan di rumah masing-masing dengan tidak adanya suara orang berdoa dan mengaji.