REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya berhasil membekuk dua sahabat yang sama-sama berprofesi sebagai pengedar narkoba jenis sabu-sabu. Penangkapan dilakukan usai polisi menerima laporan adanya transaksi di kawasan Surabaya Utara.
"Kami menerima informasi adanya transaksi dan tim bergerak untuk menangkap mereka," ujar Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Widjanarko kepada wartawan di Mapolrestabes Surabaya, Jumat.
Kedua tersangka pengedar tersebut masing-masing berinisial SPR (31) dan SMN (36), keduanya warga Tanah Merah Surabaya. Dari kedua tersangka ini, polisi menyita 2,61 gram sabu-sabu, satu dompet, satu pipet kaca berisi 2,11 gram sabu, dan satu tutup botol sebagai alat hisap.
Di hadapan polisi, kedua tersangka mengaku mendapatkan narkoba dari seorang pengedar yang statusnya kini buron dan ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).
"Penyidik masih menginterogasi dan mengumpulkan data tentang bandar tersebut. Tim sudah bergerak untuk menangkapnya," tukas mantan Kapolsek Tambaksari tersebut.
Sementara itu, kepada penyidik kedua tersangka mengaku membeli sabu-sabu dari uang hasil patungan dan membelinya seharga Rp 700 ribu yang beratnya 2,61 gram.
"Kami bagi sebanyak tujuh paket dan dijual lagi. Tapi ada juga yang dipakai sendiri," ucap SPR.
Per paket, lanjut dia, dijualnya seharga Rp 200 ribu kepada pelanggan-pelanggan di sekitar tempat tinggalnya. "Kami baru sebulan ini jualan sabu-sabu untuk menghidupi perekomian keluarga dan makan sehari-hari," katanya.
Selain menangkap dua pengedar narkoba, Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Surabaya juga menangkap tiga pemakai sabu-sabu beserta barang buktinya.
Ketiganya masing-masing berinisial DW (32), AB (46), dan IM (27), ketiganya warga Surabaya yang ditangkap di tiga lokasi berbeda, yaitu di Jalan Rungkut Kidul, Raya Wiyung dan Sawah Pulo.
Ikuti Whatsapp Channel Republika