Senin 11 May 2015 10:05 WIB

Perburuan Badak di Afsel Makin tak Terkendali

Badak Bercula Satu
Foto: thehelper.net
Badak Bercula Satu

REPUBLIKA.CO.ID, PRETORIA -- Afrika Selatan telah kehilangan 393 badak sampai akhir April, kedati upaya ditingkatkan untuk melindungi hewan yang terancam punah tersebut dari perburuan. Data resmi tersebut disiarkan Menteri Urusan Lingkungan Hidup Edna Molewa dalam keterangan pers di Pretoria pada Ahad (10/5).

Molewa mengatakan Taman Nasional Kruger (KNP), salah satu suaka alam terbesar di Afrika dan berada di bagian timur-laut Afrika Selatan, terus memikul beban perburuan gelap badak, dan kehilangan 293 badak selama masa itu.

Lebih banyak badak mati selama empat bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu, ketika sebanyak 331 badak diburu secara liar di negeri itu, dan 212 badak diburu di KNP.

Namun Molewa mengatakan pemerintah tidak kalah dalam perang melawan pemburu gelap meskipun terjadi peningkatan.

Sampai akhir April tahun ini, sebanyak 132 orang ditangkap karena melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perburuan gelap badak, dibandingkan dengan 96 orang yang ditangkap selama masa yang sama tahun lalu, kata menteri tersebut.

Di KNP, 62 orang ditangkap sampai akhir April tahun ini, naik lebih dari 50 persen selama masa yang sama tahun lalu, kata Molewa.

Molewa juga mengatakan Afrika Selatan memperkuat kerja sama dengan Vietnam dalam upaya menghentikan perburuan gelap badak.

"Sebagai bagian dari kerja sama kami, Afrika Selatan menyediakan buat Pemerintah Vietnam alat forensik untuk memudahkan pengumpulan contoh DNA dari cua badak yang disita dan kami berharap tim Vietnam akan mengumpulkan sampel yang sama pada Mei. Kami akan ada di sana bersama pasukan keamanan kami dan bekerjasama dengan mereka," katanya.

Vietnam mengirim satu delegasi ke Afrika Selatan pada September tahun lalu dalam misi pencari fakta, di tengah tanda yang meningkat bahwa makin banyak perburuan gelap badak berkaitan dengan dengan warga negara Vietnam.

Populasi badak di Afrika Selatan akan mendekati kepunahan sampai 2026 kalau tak ada tindakan efektif yang dilakukan, demikian peringatan Molewa sebelumnya.

Afrika Selatan, yang menjadi tempat tinggal sebanyak 80 persen populasi badak di dunia, memikul beban berat perburuan gelap badak. Sindikat penjahat diduga berada di belakang meningkatnya perburuan gelap badak, yang dipicu oleh permintaan akan cula badak --yang dikatakan menjadi obat segala macam penyakit, terutama kanker, meskipun tak ada bukti ilmiah untuk membuktikan itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement