Selasa 12 May 2015 17:40 WIB

Empat Ridha yang Diperintahkan dalam Alquran

Takwa (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Takwa (ilustrasi).

Oleh: Doni Rahman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ridha, artinya rela, puas, dan senang terhadap ketentuan Allah SWT. Orang yang berhati ridha pada Allah memiliki sikap optimistis, lapang dada, kosong hatinya dari dengki, selalu berprasangka baik, bahkan lebih dari itu, ia senantiasa memandang baik, sempurna, dan penuh hikmah.

Sedikitnya, Alquran dan hadis menyebutkan empat hal ridha yang diperintahkan dan dua hal ridha yang dilarang. Ridha yang diperintahkan, yaitu pertama, ridha seseorang terhadap Allah sebagai Rabbnya, agama Islam sebagai dinnya, dan Nabi Muhammad sebagai rasulnya.

Dari ‘Abbas bin Abdul Muththalib, Rasulullah SAW bersabda, “Akan merasakan kelezatan iman, orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta Muhammad sebagai nabi dan rasulnya." (HR Muslim). Mereka yang ridha kepada Allah maka Allah pun meridhai mereka (QS al-Mujadalah: 22).

Kedua, ridha orang tua terhadap anaknya. Ridha Allah SWT bergantung pada ridha orang tua sesuai sabda Rasulullah SAW, "Ridha Allah SWT tergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah SWT tergantung kepada kemurkaan orang tua." (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim).

Ketiga, ridha suami kepada istrinya. "Setiap istri yang meninggal dunia dan diridhai oleh suaminya maka ia masuk surga." (HR at-Tirmidzi). Keempat, ridha dalam transaksi jual beli. Disebutkan dalam firman Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan ridha di antaramu." (QS an-Nisaa: 29).

Adapun, ridha yang dilarang, pertama, ridha terhadap dunia. “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami dan merasa ridha dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan (kehidupan itu) dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami. Mereka itu tempatnya di neraka karena apa yang telah mereka lakukan.” (QS Yunus: 7-8).

Kedua, ridha bersama-sama orang yang menyelisih Nabi. Konteks saat ini adalah menyelisihi dan meninggalkan sunah Nabi SAW, balasannya adalah Allah SWT akan mengunci hati mereka dari kebenaran. (QS at-Taubah: 93).

Sudah selayaknya setiap mukmin berusaha mengamalkan ridha yang diperintahkan. Allah memuliakan status orang-orang yang ridha dengan surga. “Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan meraka pun ridha kepadanya." (QS al-Bayyinah: 8). Wallahu a’lam bis shawab.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement