Selasa 12 May 2015 19:38 WIB

Gede Pasek Ungkap Alasan Mundur dari Pencalonan

Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kader Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mundur dari pencalonannya sebagai ketua umum. Ia mengaku kecewa terhadap sejumlah persyaratan yang ditetapkan panitia Kongres IV Demokrat yang berlangsung di Surabaya, 11-13 Mei 2015.

"Adanya aturan bahwa calon ketua umum harus mendaftar terlebih dahulu ke Steering Committe adalah persyaratan yang aneh dan tidak sesuai logika demokrasi," ujarnya kepada wartawan di sela-sela kongres di Surabaya, Selasa (12/5).

Anggota DPD RI itu juga mempertanyakan bagaimana mungkin persyaratan ketua umum ditetapkan panitia, sementara forum tertinggi menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah forum persidangan kongres. "Sementara aturan main di dalam kongres adalah berdasarkan peraturan tata tertib yang harus disahkan di sidang kongres. Faktanya, sampai waktu pendaftaran tidak ada dasar hukum apapun karena belum ada peraturan tata tertib disahkan," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan kongres seharusnya dijalankan sesuai prinsip demokrasi: adil, transparan dengan semangat persamaan hak atas kader. Kemudian, lanjut dia, menjadi kejanggalan adanya penggalangan dukungan bermeterai ke salah satu kandidat yang dilakukan jauh sebelum kongres berlangsung.

"Lalu itu dijadikan dasar utama sebagai syarat pendaftaran calon ketua umum yang diatur dalam draf peraturan tata tertib kongres," tukas politikus asal Bali tersebut.

Tidak itu saja, kata Pasek, pelaksanaan kongres kali ini dianggap sebagai kongres paling lemah standardisasi kepesertaan. Itu dinilainya karena dilihat adanya banyak peserta yang legalitas formalnya masih bermasalah.

"Hal ini terbukti dengan banyaknya ketua DPC berstatus diberhentikan dan diganti pelaksana tugas dengan menyalahi prosedur sehingga memengaruhi legalitas dan kesempurnaan pelaksanaan kongres," ucapnya.

Kendati demikian, ia tetap mengucapkan selamat kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hampir dipastikan terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020. "Terlepas atas ketidaksepakatan atas pemasungan demokrasi tersebut, saya tetap mengucapkan selamat kepada guru politik saya SBY yang sudah pasti terpilih. Saya yakin kebesaran nama beliau mampu membesarkan partai ini di masa depan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement