REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia berupaya mengisi kekosongan kompetisi di tanah air dengan membuat sebuah turnamen preseason. CEO PT Liga Joko Driyono mengatakan event tersebut direncakan berlangsung pada bulan Mei hingga Agustus 2015, sebelum kompetisi musim depan digulirkan kembali.
"Rancangan ini diharapkan tereksekusi tanggal 26 (Mei). Jadi tanggal 26 atau 27 (Mei) kick off bisa dimulai," kata dia kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, kemarin.
Sebelumnya, PSSI menyatakan status force majeur untuk sepak bola Indonesia, sehingga kompetisi ISL 2015 dihentikan. Merespon hal itu, PT Liga selaku operator langsung mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa 2015 dalam kaitan dengan berhentinya kompetisi ini.
Salah satu gagasan dari RUPS ini adalah berniat menyelenggarakan turnamen pemanasan yang akan diikuti oleh 18 klub. Tim-tim tersebut akan terbagi dalam tiga grup yang bakal bertanding sistem home-away. "Dari 18 akan diloloskan menjadi 16, juga bermain home dan away," kata Joko.
Sekjen PSSI tersebut menambahkan, pada babak perdelapan final nanti, turnamen akan memakai sistem gugur. Tim peringkat pertama di grup yang satu akan bertemu klub terlemah di grup lain.
Sebanyak 18 klub yang menjadi peserta akan mendapat dana Rp 1 miliar dari PT Liga. Jika lolos ke babak 16 besar, akan mendapat tambahan Rp 500 juta. Lolos ke delapan besar mendapat Rp 800 juta. Semifinal Rp 250 juta, serta peserta yang melenggang ke partai puncak mendapat tambahan 250 juta. Sementara untuk runner up dan juara masing-masing mendapat Rp 500 juta dan Rp 1 miliar.