REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Bek kiri Juventus Patrice Evra mengirimkan pesan kepada striker Luis Suarez jelang bertemunya Bianconeri dengan Barcelona di final Liga Champions. Ia khawatir striker asal Uruguay itu akan bertindak kasar kepadanya.
Evra, striker yang lahir di Dakar, selalu bersikeras dirinya tidak bersalah sejak kejadian tindakan rasis Suarez terhadap dirinya. Evra juga mengaku tidak mempermasalahkan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
“Banyak orang bertanya kepada saya tentang itu, namun saya tidak masalah,” ujarnya, dilansir dari Goal, Kamis (14/5).
Bek bernama lengkap Patrice Latyr Evra ini sangat mementingkan permainan di final nanti. “Saya bangga menjadi diri sendiri dan apa warna kulit saya,” ujar Evra.
Ia juga mengakui tidak masalah untuk menjabat tangan Suarez di pertandingan nanti. “Saya pastikan Suarez akan merasakan kehadiran saya di lapangan,” ujar pemain berusia 33 tahun ini.
Pemain yang akan membuat penampilan kelima di final Liga Champions nanti, merasa tidak perlu takut untuk berhadapan dengan trio striker Barca (Suarez, Neymar, dan Messi). “Mereka juga manusia. Banyak orang lupa bahwa banyak pemain Juve yang telah memenangkan Liga Champions,” ujar Evra.
Pemilik nomor punggung 33 ini sesumbar Juventus akan menang melawan Barca. “Tidak akan ada yang tahu. Jika saya tidak percaya kami bisa menang lawan Barcelona, maka saya akan meminta pelatih untuk tidak bermain,” ujarnya.