REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Kelompok muslimah di Inggris dinilai berperan besar untuk mencegah warga yang ingin bermigrasi ke Irak dan Suriah demi menjadi bagian dari kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Ketua jaksa penuntut umum Inggris Nazir Afzal melansir hasil pengamatannya terhadap kelompok muslimah tersebut.
“Sekitar 1.000 warga kita ditengarai pergi ke Irak dan Suriah. Ini saatnya kita mengaktifkan pengawasan berbasis komunitas untuk melawan radikalisasi. Kaum perempuan adalah kuncinya,” jelas Nazir dilansir dari dailymail.co.uk, Jumat (15/5).
Alasannya, kaum perempuan mempunyai pendekatan efektif untuk memberi saran dan perhatian lebih pada anak dan remaja putri, khususnya. Nazir memastikan hal itu karena ia mengaku pernah bekerjasama dengan sekitar 12 komunitas perempuan dalam kasus-kasus terkait remaja.
Pergerakan komunitas muslimah pun dilihatnya sangat efektif karena tidak banyak diperhatikan oleh kalangan mayoritas. Namun, kaum muslimah selalu memberi keteladanan perilaku pada lingkungan sekitarnya.
“Mereka banyak yang menjadi sukarelawan, sehingga terlihat dedikasinya tinggi dalam membangun bangsa dan negara ini,” cetus Nazir.
Ia pun melihat komunitas muslimah relatif stabil dalam hal psikis. Kondisi inilah yang menjadi faktor utama dalam membendung masuknya paham radikalisme.
Salah satu komunitas yang diamati oleh Nazir adalah Trescom yang dipimpin Saeeda Ahmed. Kelompok ini intens memberikan mentoring pada kaum muda Bradford agar selalu berkontribusi untuk menjaga kestabilan negara.
Hal yang sama juga dilakukan oleh aktivis muslimah lainnya, seperti Shahien Taj (Cardiff's Henna Foundation), Sajda Mughal (Jan Trust di London), Shazia Nisa (Kaiza Project di Midlands), Yasmin Khan (Halo Project di North East), Affrah Qassim (Savera di North West), dan Anela Anwar (Roshni di Glasgow).
“Rahasia mereka terletak pada pola komunikasi ‘pintu tertutup’. Mereka mendengarkan segala permasalahan remaja dan perempuan dengan seksama. Menjaga rahasia mereka kemudian mencari solusinya tanpa banyak terekspos. Cara ini lebih efektif daripada melapor ke polisi," tegas Nazir.