REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk akan menerbitkan sukuk global di luar negeri dengan jumlah maksimum sebesar 500 juta dolar AS. Penerbitan sukus setara dengan Rp 6,5 triliun itu untuk menata ulang profil (reprofiling) utang perusahaan pelat merah tersebut.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Arif Wibowo mengatakan, penerbitan sukuk global melalui suatu perusahaan penerbit yang akan didirikan di luar negeri untuk transaksi. ''Dengan tujuan antara lain untuk keperluan membiayai kegiatan usaha perseroan secara umum,'' kata dia.
Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk I Gusti Ngurah Askhara menerangkan, penerbitan surat berharga syariah mulai dipromosikan pada Senin pekan depan. Penerbitan sukuk global telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2015 pada Jumat (15/5).
RUPST Garuda yang dilaksanakan hari ini menyetujui beberapa hal, yaitu pertama laporan tahunan perseroan 2014. Kedua, penetapan remunerasi anggota direksi dan dewan komisaris 2015. Ketiga, penunjukkan kantor akuntan publik. Keempat, pelimpahan kewenangan kepada dewan komisaris untuk melaksanakan peningkatan modal ditempatkan dan disetor perseroan dalam rangka pelaksanaan program manajemen dan opsi saham untuk karyawan (MESOP).
Kelima, perubahan anggaran dasar perseroan. Keenam, laporan penggunaan dana penawaran umum saham perdana dan penawaran umum dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Ketujuh, perubahan susunan pengurus perseroan.