REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Pertempuran di Yaman selatan menyebabkan 12 warga terbunuh pada Sabtu (16/5), dua hari menjelang berakhir genjatan senjata pasukan pimpinan Saudi dengan gerilyawan dukungan Iran.
AFP, mengutip pejabat setempat, melaporkan Gerilyawan Huthi menembaki lingkungan permukiman di Thaez, kota ketiga terbesar di Yaman. Penembakan tersebut menewaskan 12 orang serta mencederai 51 orang.
Sumber militer menyebutkan bentrok sengit sepanjang malam itu menewaskan 26 petempur gerilya -- Houthi yang didukung oleh kelompok setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, juga 14 pasukan pro-pemerintah.
Kekerasan itu membuat sejumlah warga melarikan diri keluar kota Thaez menuju perkampungan di sekitarnya dan warga mengaku sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.
"Bantuan kemanusiaan tidak mencapai Thaez, kami tidak menerima makanan, obat-obatan ataupun bahan bakar," kata petugas.
Gencatan senjata selama lima hari antara pasukan koalisi pimpinan Saudi dan gerilyawan Yaman bertujuan untuk memberi kesempatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah tersebut setelah lebih dari enam pekan terjadi serangan udara dan pertempuran darat.