Selasa 19 May 2015 22:18 WIB

Kiai Said Nilai Peran Ormas Sangat Vital dalam Negara

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kiri), Ketua PBNU Effendy Yusuf (kanan) mendengarkan peserta berbicara dalam Halaqah Ulama bertema
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kiri), Ketua PBNU Effendy Yusuf (kanan) mendengarkan peserta berbicara dalam Halaqah Ulama bertema "NU dan Indonesia TantangankeDepan"di Jakarta, Selasa (19/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menegaskan peranan organisasi kemasyarakatan (ormas) di sebuah negara sangat vital. Tidak sebatas dalam pemberdayaan masyarakat, ormas disebutnya perekat dalam menjaga keutuhan negara.

 

“Di Eropa misalnya, jemaat gereja yang menjadi civil society perekat bangsa, dan di Indonesia ada NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas lain yang memiliki komitmen terhadap keutuhan NKRI,” kata Kiai Said dalam Halaqoh Ulama bertema ‘NU dan Indonesia: Tantangan ke Depan Perkembangan Umat dan Bangsa’ di Jakarta, Selasa (19/5).

 

Halaqoh Ulama dilaksanakan dengan menghadirkan sejumlah pengurus wilayah dan cabang Nahdlatul Ulama dari Provinsi Banten, DKI Jakarta, Kota dan Kabupaten Bekasi, Bogor, dan Depok. Acara tersebut juga dihadiri sejumlah pengurus Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom di lingkungan PBNU.

 

Dalam kesehariannya, jelas Kiai Said, sekuat apapun sebuah negara tetap membutuhkan peranan Ormas.

“Di Timur Tengah tidak ada ormas, jika terjadi konflik maka suku yang berhadap-hadapan yang ujung-ujungnya bedil, dan itu pasti berkepanjangan,” tambahnya.

 

Di mata Kiai Said, peranan ormas tidak sebatas membantu pemberdayaan masyarakat dan perekat dalam upaya menjaga keutuhan sebuah negara, akan tetapi juga menjadi benteng moralitas.

 

“Oleh karena itu salah satu syarat menjadi pemimpin ormas adalah mampu menjaga moral, bukan hanya moral pribadi, tapi juga moral massa ormas yang dipimpinnya,” tegas Kiai Said yang sudah menyatakan siap dicalonkan kembali dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 mendatang.

 

Ketua PCNU Kabupaten Bekasi Bagus Lukhito menyebutkan, syarat pemimpin ormas, khususnya NU adalah keharusan penguasaan ilmu di berbagai bidang, khususnya agama.

 

 “Khusus manajerial, seorang Ketua PBNU juga wajib mampu mengorganisasi organisasinya tidak hanya di pusat, tapi juga sampai cabang, bahkan hingga ranting,” pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement