Ahad 24 May 2015 17:38 WIB
Reshuffle Kabinet Jokowi

Reshuffle Harus Bebas Kepentingan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Karta Raharja Ucu
Kabinet Kerja
Foto: AP
Kabinet Kerja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti meminta, jangan sampai perombakan kabinet (reshuffle) di Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK tidak menjadi celah terjadi karena desakan kelompok tertentu.

"Jangan sampai reshuffle itu hanya memenuhi kelompok tertentu, tapi dalam rangka memperbaiki struktur kabinet saat ini," ujar Ray Rangkuti dalam diskusi publik Para Syindicate 'Ketidakstabilan Jokowi: Kocok Ulang Kabinet', Jakarta Selatan, Ahad (24/5).

Ray menilai, jika melihat kondisi sekarang, reshuffle memang perlu dilakukan di kabinet yang baru berusia enam bulan itu. Sebab, ia menilai kabinet belum dapat menjalankan tugasnya yang searah dengan Nawa Cita Presiden Jokowi.

Apalagi, kata Ray, anggota dalam kabinet kerja saat ini lebih berpikir kerja dan mengesampingkan pola berpikir bangsa secara menyeluruh. "Kita juga perlu cendekiawan, karena untuk mengkonsolidasikan kekuatan dalam rangka menyeluruh, perlu juga ini," kata dia.

Karenanya, ia menyarankan agar Presiden Jokowi mendalami karakter para menterinya sebelum dilakukan perombakan. Menurutnya, posisi yang diisi haruslah benar-benar sesuai dengan kapabilitas menteri tersebut.

"Orang sekarang ini bukan nggak pintar, tapi memang nggak pas. Nah ini presiden harus cek betul-betul orang per orang jangan sampai nanti seperti ini terulang lagi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement